Ketika memiliki anak tentunya kita selalu berusaha untuk memberikan keamanan untuk anak kita, keamanan yang tentunya dimulai dari rumah.
Bagaimana sih agar rumah bisa menjadi tempat yang teraman, ternyaman dan ramah untuk anak?
Berikut beberapa tips untuk menciptakan rumah yang ramah untuk anak:
1. Jangan menaruh benda berbahaya di tempat yang mudah dijangkau
Benda berbahaya bisa berupa gunting, pisau, garpu, gelas dan piring kaca. Terutama untuk para balita yang sedang belajar berdiri dan berjalan. Karena rasa penasaran anak biasanya tinggi, mereka akan mencoba untuk menggunakan benda-benda itu atau mencontoh kita yang biasa menggunakan benda tersebut.
Untuk kasus gelas misalnya, terutama gelas yang ternyata masih ada sisa airnya. Bahaya banget itu moms, karena si air yang tumpah bisa membuat anak terpeleset dan juga gelas bisa dijatuhkan ke lantai dan pecah yang pecahannya bisa membuat anak-anak terluka.
2. Sediakan wadah penyimpanan untuk mainan anak
Selain untuk membuat rumah lebih rapi, wadah penyimpanan juga nantinya akan berfungsi sebagai alat untuk anak belajar bertanggung jawab membereskan mainannya ketika dia sudah mulai mengerti akan rasa tanggung jawab.
Wadah penyimpanan juga akan memudahkan kita membereskan mainan anak-anak terutama jika kita punya beberapa wadah penyimpanan yang bisa dipakai untuk mengelompokkan mainan atau buku anak.
Kalau aku sekarang pakai wadah penyimpanan yang beberapa ada tutupnya. Biasanya beli di miniso atau ace hardware.
3. Buat pojok khusus bermain
Pojok bermain Ibrahim |
Tips ini juga bisa berfungsi untuk menjaga rumah selalu terlihat rapi. Tidak perlu membuat pojok khusus yang besar, yang penting kita bisa menaruh mainan dan barang-barang anak di situ. Sehingga kalau anak sedang bermain tidak menyebar kemana-mana berantakannya dan lebih mudah dibereskannya.
Kalau aku, karena sekarang masih tinggal di rumah orang tua. Pojok bermain aku buat di samping kasur di kamar tidur, di situ aku susun buku-buku dan mainan anak aku dalam wadah-wadah penyimpanan dan kalau sedang bermain, berantakannya cuma tersebar di sekitar situ saja. Oiya di pojokan bermain juga disediakan kasur kecil, biar lebih nyaman bermain di situ.
4. Beri pengaman pada stop kontak
Stop kontak bisa jadi berbahaya untuk anak-anak yang sedang suka mengeksplorasi rumah, terutama stop kontak yang letaknya ada di dekat lantai atau aksesnya sangat mudah untuk dijangkau anak.
Saat ini sudah banyak dijual di pasaran pengaman stop kontak, sehingga bisa meminimalisir ketertarikan anak untuk bermain dengan stop kontak.
Kalau yang baru mau membangun rumah pun bisa langsung pasang stop kontak yang ada bagian penutupnya.
Karena hal ini lah, di rumah orang tua aku gak ada stop kontak yang letaknya di bawah, semuanya di atas. Biar tidak mudah dijangkau anak-anak.
5. Beri pagar pengaman pada tangga
Pernah gak sih lihat berita ank yang terjatuh dari tangga ngegelundung gitu? Amit-amit ya jangan sampai terjadi ke anak kita. Sebelum hal itu terjadi, kita bisa antisipasi dengan memberikan pagar pengaman pada tangga yang ada di rumah.
Kalaupun tidak diberikan pagar, bisa saja diberikan penghalang yang berat sehingga anak tidak bisa menggeser dan melewatinya.
Biasanya anak usia 1 tahun mulai penasaran untuk mencoba naik tangga, memang bagus loh naik tangga untuk anak agar motorik kasarnya jalan. Tapi tentunya dengan pengawasan kita, nah kalau kita sedang ada yang dikerjakan opsi untuk memberikan pengamanan ekstra pada tangga juga bisa dilakukan, karena yang namanya orang tua pun kadang bisa lengah kan saat mengawasi anak?
6. Jauhkan anak dari kipas angin
Kalau kita menggunakan kipas angin yang berdiri atau kipas angin meja di rumah sebaiknya jauhkan dari jangkauan anak ya, karena selain berbahaya kalau anak mencoba memasukkan jarinya ke sela-sela kipas angin, ada potensi juga kipas angin roboh ke anak kita ketika anak mencoba meraih atau memanjat kipas angin.
Kalau aku di rumah sekarang beralih ke kipas angin dinding yang tentunya sulit untuk dijangkau oleh anak.
Bisa juga dipasangkan sarung kipas angin seperti yang sekarang sudah banyak dijual untuk mengurangi resiko anak memasukkan jarinya ke kipas angin.
7. Tutup atau kunci kamar mandi saat anak sedang bereksplorasi
Ini pernah kejadian di aku, karena pintu kamar mandi lupa di tutup. Saat anak sedang main tau-tau aja tidak ada suaranya dalam hitungan detik, rupanya dia udah duduk di bawah kran air yang ada di kamar mandi.
Bahaya banget, bisa jadi potensi dia terpeleset di kamar mandi karena lantai yang basah atau hal-hal lainnya yang mungkin terjadi.
Nah itu dia beberapa tips untuk menciptakan rumah yang ramah untuk anak dari sudut pengalaman aku.
Semoga bermanfaat ya!
6 Comments
aku setuju tuh tutup stop kontak. karena anak2 tuh jarinya suka jail...masuk2 kelubang gt...
BalasHapusgemes kan
-PS-
Peluk dari jauh
lilpjourney(dot)com
hehe..sudah tercapai punya ramah anak, tapi bertahan pas dia di usia balita. begitu udah gedean, neneknya gatel buat beli perabot. padahal aku suka rumah yang polosan aja. jadi enak kan buat lari-larian, sepeda'an (hah?), pameran mainan (simpenan mainan diobral semua di lantai rumah) dll.
BalasHapusWah bagus nih tipsnya. Kalau di rumahku nggak ada pojok bermain anak jadi pas anak main berantakan 1 rumah deh jadinya ��
BalasHapusBener banget semua ini tipsnya Mbak. Kalau aku pengalaman si kecil masuk kamar mandi ngobokin kloset yabg gak ketutup 🤣
BalasHapusMenarik itu yg buat pojokan khusus dia bermain itu sih, bisa diterapkan neh. Jadi dia nanti mainnya ga kemana-mana karena kek udah punya daerah teritorial sendiri. Hihi
BalasHapusmakasih sharingnya
BalasHapuskomentar anda sangat membantu saya untuk blog ini, terimakasih :)